Saya bernama
Andre (22 tahun) mahasiswa, sedang menyelesaikan mata kuliah terakhir dan
bersiap untuk mengambil skripsi, karena hanya tinggal 2 mata kuliah yang masih
harus kuperbaiki nilainya jadi aku sudah mulai jarang ke kampus, hanya seminggu
2 kali, sekarang aku akan mulai ceritaku.
Matahari bersinar
sangat terik hari ini aku ada kuliah, tetapi rasanya udara sangat panas, ruang
kuliah yang biasanya sejuk menjadi terasa pengap.
"Wah enaknya
selesai kuliah pergi ke Mall," pikirku.
Setelah kuliah
yang membosankan selesai, aku langsung berangkat ke Mall PondOk Indah,
"Seharian
suntuk mendengarkan dosen berceloteh, tapi setelah berada disini, ahh.. rasanya
segar sekali."
Kunikmati
berjalan-jalan di PIM dan tanpa terasa perutku sudah merasa lapar, aku berjalan
menuju ke food court, setelah duduk dan memesan makanan, tiba-tiba mataku
tertuju kepada 3 orang Tante yang berada diseberang mejaku.
"Sexy dan
cantik juga," pikirku.
Mataku tidak bisa
lepas dari 3 Tante tersebut, terutama yang memakai baju ketat warna merah,
kuperkirakan umurnya 35-40 th, tingginya kurang lebih 1.60, rambutnya dicat
warna, dengan payudara yang besar serta pantat yang bulat ditunjang dengan
tubuhnya sexy.
"Waduh jadi
pusing kepala atas dan bawah, nih," kataku.
Setelah selesai
makan aku langsung menuju ke toko buku
karena takut tambah 'pusing', selesai membaca sebuah buku, aku ingin keluar
dari toko buku. Eh.. ternyata
Tante-Tante yang tadi, mau masuk ke toko buku juga, aku langsung mengurungkan niat
untuk keluar dari toko buku, kulihat
Tante berbaju merah itu sedang mencari buku sedangkan teman-temannya sedang
memilih buku tulis (mungkin untuk anak-anak mereka) kemudian kudekati Tante
tersebut dengan sOk yakin.
"Halo Tante
Mila apa khabar."
Tante itu
terkejut mendengar suaraku.
"Maaf ya,
kayaknya kamu salah orang."
Aku pura-pura
terkejut, "Aduh maaf Tante, habis dari belakang persis kaya Tanteku
sih."
Kemudian Tante
itu hanya tersenyum dan berkata,
"Tante atau
Tante?"
Aku kemudian
tersenyum dan langsung kualihkan pembicaraan,
"Lagi cari
buku apa Tante? ee.. saya boleh tahu namanya enggakk?"
"Tante
Dewi," jawabnya.
Selanjutnya kami
mulai berbincang-bincang, tetapi mataku tidak dapat lepas dari payudaranya yang
sangat menantang, sampai tiba-tiba ada suara dibelakangku.
"Waduh,
siapa nih?" ternyata teman-temannya Tante Dewi.
"Oo.. ini
keponakanku, eh.. mau kemana kalian?"
Sambil tertawa
mereka menjawab, "Kita enggak mau ganggu reuni keluarga ah, kamu pulang
sendiri aja ya Dew".
Tante Dewi hanya
mengangguk saja tanda setuju, setelah teman-temannya pergi, Tante Dewi
mengajakku ke sebuah restoran. Sambil menikmati minuman, Tante Dewi bercerita
tentang dirinya, singkat cerita, Tante Dewi baru saja pulang dari kelas Aerobik
bersama-sama temannya (pantas bodynya masih yahud) dan sekalian mampir mencari
buku untuk anaknya, selain itu dia juga menceritakan kehidupan keluarganya.
Tante Dewi mempunyai suami yang berada di Kalimantan, sedang membuka usaha
perkayuan sejak 3 tahun yang lalu dan hanya pulang setahun sekali karena
kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Sedangkan di rumah Tante Dewi hanya
ditemani oleh 2 anak laki-lakinya yang berumur 3 dan 5 tahun serta seorang
pembantu dan 1 babysister. Mengetahui hal itu aku langsung berpikir,
"Wah jarang
ML dong Tante, kesempatan nih".
Tiba-tiba Tante
Dewi berkata, "Tante kayaknya enggak bisa lama-lama, harus pulang karena
nanti sore ada arisan, jadi Tante mau siapin semuanya dari sekarang biar ada
waktu untuk istirahat."
"Baik Tante,
ini nomor saya kalau Tante mau ketemu lagi sama saya."
"Ok, ini
nomor HP Tante, tapi jangan telepon dulu ya, biar Tante yang telepon
kamu."
Akhirnya kami
berpisah dan Tante Dewi berjanji akan menelepon aku.
Seminggu telah
berlalu dan selama itu aku sebetulnya sangat ingin meneleponnya tetapi karena
sudah berjanji untuk tidak menghubunginya jadi aku hanya menunggu sambil
berharap, sore harinya HPku berbunyi, kulihat nomornya.
"Ternyata
Tante Dewi!" dan langsung kujawab,
"Halo
Tante"
"Halo juga
ini Andre?"
"Iya, ini
Tante Dewi kan?"
"Iya, kamu
ada acara nanti sore?"
"Enggak ada
tante, mau ketemu?"
"Kita ketemu
di Mc Donald Thamrin jam 5 sore, bisa enggak?"
"Ok Tante,
kalau gitu aku siap-siap deh, sekarang sudah jam 4."
"Ok Andre,
sampai ketemu disana ya."
Aku sempat
bingung, kok kayaknya Tante Dewi terburu-buru dan tiba-tiba langsung mengajak
ketemu.
"Ah, nanti
juga tahu kalau sudah ketemu."
Tepat jam 5, kami
bertemu dan langsung mencari tempat duduk. Tante Dewi yang memulai pembicaraan,
"Kamu bingung ya? Kok tiba-tiba sekali Tante ajak kamu ketemu, sebetulnya
enggak ada apa-apa. Cuma ingin ngobrol aja sama kamu, abis teman-teman Tante
sedang keluar kota."
"Untung pada
keluar kota, kalau tidak Andre enggak akan ditelepon sama Tante" jawabku.
"Iya enggak
dong say, nomor kamu sempat hilang, jadi Tante cari-cari dulu untung ketemu,
jadi
Tante bisa
langsung hubungi kamu."
Kami mengobrol
kurang lebih selama 1/2 jam dan Tante Dewi bicara,
"Ndre, cari
tempat istirahat yuk."
Aku nyaris enggak
percaya mendengar kalimat yang indah itu, dan langsung aku mengangguk
mengiyakan, Tante Dewi hanya tertawa kecil,
"Kamu kaya
anak kecil deh," kata Tante Dewi. Kemudian kami menuju tempat parkir dan
pergi dengan mobilnya mencari tempat yang bisa disewa untuk beberapa jam.
Setelah memesan
dan masuk kamar, Tante Dewi langsung membuka bajunya.
"Ndre, Tante
mandi dulu ya, kalau kamu mau mandi, nyusul aja."
Mendengar itu aku
langsung secepat kilat membuka baju dan berlari ke kamar mandi, disana aku
melihat pemandangan yang sangat indah. Tante Dewi sedang membasuh badannya di
bawah shower dan terlihat jelas tubuhnya benar-benar terawat. Walau sudah
mempunyai 2 anak tetapi tubuh Tante Dewi sangat terjaga, payudara dengan ukuran
kurang lebih 36B masih terlihat kencang, pantat yang bulat dan berisi
benar-benar membuat penisku langsung bangun dengan cepat.
Sambil menyabuni
tubuhnya Tante Dewi melirik ke arah selangkanganku dan berkata, "Ndre,
lumayan besar juga penis kamu."
Sebetulnya ukuran
penisku biasa saja hanya 12,5 cm tetapi mungkin karena ngaceng berat jadi
terlihat besar.
"Jadi mandi
enggak? Kok bengong aja? Sabunin punggung Tante dong.."
Aku langsung
mendekat dan memeluk Tante Dewi, kuciumi lehernya sambil tanganku menggesekkan
klitorisnya.
"Wah besar
nih klitoris Tante dan lebat juga jembutnya" kataku dalam hati, dan ini
membuat birahiku semakin tinggi dan semakin ganas. Kujilati leher dan punggung
Tante Dewi
"Ndree..
Tante minta disabunin, kok malah diciumi tapi.. ahh.. terus sayang, Ndre isep
tetek Tantee.."
Aku langsung
menuju ke teteknya dan dengan rakus kuhisap putingnya sambil lidahku menggelitik.
Tante Dewi semakin menggelinjang dan dia menarik-menarik penisku dengan kuat,
sempat kaget dan sakit, tetapi lama kelamaan terasa enak. Setelah puas
menghisap payudaranya lalu aku pindah menjilati perutnya, pusarnya dan akhirnya
tiba dibukit kecil yang lebat hutannya, mulai kujilati bukit itu dan kuhisap
klitorisnya sambil sesekali kugigit pelan.
"Aah..! Gila
kamu Ndre..! Diapakan Tante? Enakk.. sekali sayang," sambil tangannya
menjambak rambutku, Tante Dewi terus mendesah. Kuhisap terus klitoris itu,
sambil tanganku meremas-remas payudaranya yang besar. Terus kulakukan
'foreplay' itu, sampai akhirnya aku berdiri dan kutarik tangannya untuk keluar
dari kamar mandi dan menuju ke tempat tidur. Kulanjutkan mengisap klitorisnya
dan kumasukkan jariku kedalam vaginanya.
"Aah..
yess.. Ndre terus say"
"Ughh.. yang
kuat say, Tante rasanya mau keluar!"
Aku semakin
semangat memainkan lidahku di klitorisnya dan tidak lama kemudian terdengar
erangan yang panjang,
"Ahh..
Ndree..! Tante keluar..!"
Terasa di mulutku
cairan yang terasa asin dan langsung kujilat sampai habis.
"Bagaimana
Tante?"
"Thanks
Andre kamu bisa buat Tante puas, rasanya sudah lama Tante tidak merasakan
orgasme."
Kemudian Tante
Dewi berbaring dan aku peluk dengan erat, dia merebahkan kepalanya di dadaku,
aku mencium keningnya dan dia membalas dengan menciumi bibirku. Lama kami
berciuman dengan penuh gairah dan terasa birahinya mulai timbul kembali.
"Mana
penismu say, Tante mau puasin kamu."
Tanpa menunggu
lagi kusodorkan 'adikku' yang dari tadi sudah lama menunggu untuk digarap,
dengan tangan yang mungil, Tante Dewi mulai mengocok penisku dan dimasukkan ke
mulutnya.
"Uh.. enak
sekali Tante."
"Nikmati ya
say, ini baru mulai kokm" kata Tante Dewi.
Sambil mendesah
manja, aku merasa ujung penisku dimainkan oleh lidahnya yang terus berputar dan
sambil dihisap.
"Tante
sudah.. nanti aku keluarr..!"
Tanpa
memperdulikan kata-kataku dia terus memainkan penis dan bijiku sampai aku
akhirnya tidak tahan dan..
"Tantee..
aku keluar!"
Tante Dewi
melepaskan penisku dari mulutnya dan mengocoknya dengan kuat sambil mulutnya
membuka
"Croot..
croott..!"
Keluarlah
spermaku yang langsung mengenai muka dan masuk ke dalam mulut Tante Dewi yang
langsung ditelan. Sambil membersihkan mukanya yang penuh dengan spermaku, mulutnya
sesekali mengisap penisku yang mulai mengecil.
Kemudian kami
beristirahat dalam keadaan bugil, 1/2 jam kemudian birahiku timbul kembali,
kucumbui secara perlahan Tante Dewi yang masih tertidur, lama-lama terdengar
desahan yang sangat menggairahkan,
"Mmhh.. uh..
Ndre kamu mau lagi?"
"Iya Tante,
enggak pa-pa kan?" tanyaku
"it's Ok
honey, I'm ready to make love with u",
Kami melakukan 69
style, Tante Dewi melepaskan kocokannya dan berdiri diatas selangkanganku. Lalu
ia mulai jongkOk sambil mencari penisku untuk dimasukkan ke dalam lubang
vaginanya yang telah basah, setelah posisi kami enak dan penisku telah didalam
vaginanya dia mulai naik turun dan mendesah dengan hebat.
"Aah.. ahh..
Ndre enak sekali!"
Lalu kami
berganti posisi menjadi 'doggy style', sambil maju mundur penisku di dalam
vaginanya kumasukkan juga jempol tanganku kedalam lubang anusnya.
"Nghh..
Nddre.. terus masukin jarimu ke anus Tante say."
Tidak lama
kemudian kulepaskan penisku dan kucoba masukkan kedalam lubang anusnya, auw!
sempit sekali pelan-pelan kutekan terus.
"Say.. terus
masukin penismu..!"
Dan akhirnya
masuk semua penisku dan kutarik lagi secara perlahan dan kumasukkan lagi dan
terus menerus bergantian antara lubang anusnya dengan vaginanya sampai
akhirnya.
"Tante,
Andre mau keluar!"
"Keluarin
dimulut Tante saja"
Kutarik penisku
dan kumasukkan kedalam mulutnya sambil dihisap, tangannya memainkan bijiku dan
"Ahh!
croot.. croot.."
Keluar semua
spermaku ke dalam mulutnya dan dia terus mengisap penisku, ngilu rasanya tetapi
nikmat sekali.
"Andre
sayang, kamu enggak nyeselkan make love dengan Tante yang sudah tua ini?"
tanya Tante Dewi.
"Ah tidak
Tante, Andre malah bersyukur bisa bertemu dengan Tante karena andre mendapat
pengalaman baru."
Karena kelelahan
kami akhirnya tertidur dan tidak lama kami pulang ke rumah masing-masing
setelah sebelumnya membuat janji untuk bertemu kembali. Hingga saat ini,
terkadang kami masih bertemu tetapi tidak selalu berhubungan intim karena waktu
yang kurang tepat.
TAMAT
Mantap sekali gan postinganya moga semakin rame blog ini
BalasHapusane nitip link dikit trimakasih
si Bidan sexy
Ayam kampus
semok-semok Dewata
' SELAMAT DATANG DI TOKO ONLINE OBAT 24 JAM "
BalasHapus' AHENG SHOP "
Call 085727236444 BBM : KONFIRMASI ADMIN
CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN
OBAT ABORSI CYTOTEC AMPUH
JUAL SEGALA PRODUK OBAT KUAT
SIAP MEMBANTU MENGATASI MASALAH KEHAMILAN ANDA SAMPAI BENAR-BENAR TUNTAS.
' SELAMAT DATANG DI TOKO ONLINE OBAT 24 JAM "
BalasHapus' AHENG SHOP "
Call 085727236444 BBM : KONFIRMASI ADMIN
CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN
OBAT ABORSI CYTOTEC AMPUH
JUAL SEGALA PRODUK OBAT KUAT
SIAP MEMBANTU MENGATASI MASALAH KEHAMILAN ANDA SAMPAI BENAR-BENAR TUNTAS.